HUKNAH
PENGERTIAN
Huknah/ Enema adalah memasukkan suatu larutan ke dalam rectum dan kolon sigmoid. Alasan utama enema ialah untuk meningkatkan defekasi dengan menstimulasi peristaltic. Volume cairan, yang dimasukkan, memecah masa feses, merenggangkan dinding rectum, dan mengawali reflek defekasi. Enema juga diberikan sebagai alat transportasi obat-obatan yang menimbulkan efek local pada mucosa rectum.
Huknah/ Enema adalah memasukkan suatu larutan ke dalam rectum dan kolon sigmoid. Alasan utama enema ialah untuk meningkatkan defekasi dengan menstimulasi peristaltic. Volume cairan, yang dimasukkan, memecah masa feses, merenggangkan dinding rectum, dan mengawali reflek defekasi. Enema juga diberikan sebagai alat transportasi obat-obatan yang menimbulkan efek local pada mucosa rectum.
Enema
paling sering digunakan untuk menghilangkan konstipasi untuk sementara.
Indikasi lain antara lain : membuang feses yang mengalami impaksi,
mengosongkan usus sebelum menjalani pemeriksaan diagnostik, pembedahan
atau melahirkan, dan memulai program bowel training
INDIKASI
a. Konstipasi
b. Kebiasaan buang air besar yang tidak teratur.
c. Penggunaan laxative yang berlebihan.
d. Peningkatan stress psikologis
e. Impaksi fases
f. Kebiasaan buang air besar yang teratur
g. persiapan pra operasi
h. untuk tindakan diagnostik misalnya pemariksaan neurologi
i. pasien dengan malaena
KONTRA INDIKASI
a. dengan diverticulis,ulcerative colitis,crhon’s disease.
b. Post operasi
c. Pasien dengan gangguan fungsi jantung atau gagal ginjal, hemoroid, tumor rectum dan kolon.
DAMPAK PEMBERIAN HUKNAH
1. Dampak positif
a. membersihkan kolon bagian bawah (desenden) menjelang tindakan operasi
b. Sebagai jalan alternatif pemberian obat.
c. Menghilangkan distensi usus.
d. Memudahkan proses defakasi.
e. Meningkatkan mekanika tubuh.
2. Dampak negative
a. Jika
menggunakan larutan terlalu hangat akan membakar mukosa usus dan jika
larutan terlalu dingin yang diberikan akan menyebabkan kram abdomen.
b. Jika klien memiliki kontrol sfingter yang buruk tidak akan mampu menahan larutan enema (perry,peterson,potter.2005).
Beberapa perbedaan dalam tindakan cleansing enema :
|
No
|
Perbedaan
|
Huknah rendah
|
Huknah tinggi
|
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
|
· Tindakan
· Tujuan
· Kanul enema
· Posisi
· Jumlah cairan hangat yang diberikan untuk dewasa
· Tinggi irigator
|
· Tindakan memasukkan cairan hangat dari rectum kedalam kolon desenden
· Mengosongkan usus sebagai persiapan tindakan operasi, colonoscopy
· Kanula Recti
· Posisi sims miring kekiri
· 500 ml
· ± 30 cm dari tempat tidur
|
· Tindakan memasukkan cairan hangat dari rectum dimasukkan kedalam kolon asenden.
· Membantu mengeluarkan fases akibat konstipasi atau impaksi fekal
· Kanula usus
· Posisi sim’s miring ke kanan
· 750-1000ml
· ± 30-45 cm dari tempat tidur
|
Jumlah larutan yang diberikan tergantung pada jenis enema, berdasar usia dan jumlah cairan yang bisa disimpan :
|
No
|
Usia
|
Jumlah Larutan
|
|
1.
2.
3.
4.
5
|
Bayi
Toddler atau preschool
Anak usia sekolah
Remaja
Deawasa
|
150 – 250 ml
250 – 350 ml
300 – 250 ml
500 – 750 ml
750 – 1000 ml
|
MACAM DAN TUJUAN ENEMA ATAU HUKNAH
Enema
dapat diklasifikasikan kedalam 4 golongan menurut cara kerjanya
diantaranya : cleansing (membersihkan), carminative (untuk mengobati
flatulence), retensi (menahan), dan mengembalikan aliran.
1. Cleansing Enema
Clensing
Enema merangsang peristaltik dengan mengiritasi kolon dan rektum dan
atau dengan meregangkan intestinal dengan memasuki volume cairan. Ada 2
cleansing enema yaitu :
a. Huknah Rendah
Low
enema (huknah rendah) diberikan hanya untuk membersihkan rektum dan
kolon sigmoid. Sekitar 500ml larutan diberikan pada orang dewasa, klien
dipertahankan pada posisi sims / miring kekiri selama pemberian.
Tujuan huknah rendah diberikan adalah :
ü Mengosongkan usus sebagai persiapan tindakan operasi, colonoscopy
ü Merangsang peristaltik usus
ü Tindakan pengobatan / pemeriksaan diagnostik
b. Huknah Tinggi
High
enema (huknah tinggi) diberikan untuk membersihkan kolon sebanyak
mungkin, sering diberikan sekitar 750-1000ml larutan untuk orang
dewasa, dan posisi klien berubah dari posisi lateral kiri ke posisi
dorsal cecumbent dan kemudian ke posisi lateral kanan selama pemberian
ini cairan dapat turun ke usus besar. Cairan diberikan pada tekanan
yang tinggi daripada low enema. Oleh karena itu, wadah dari larutan
digantung lebih tinggi. Cleansing enema paling efektif jika diberikan
dalam waktu 5-10 menit.
Tujuan huknah tinggi diberikan untuk :
ü Membantu mengeluarkan fases akibat konstipasi atau impaksi fekal
ü Membantu defaksi yang normal sebagai bagian dari program latihan defakasi (bowel training program)
ü Tindakan pengobatan / pemeriksaan diagnostik.
Persiapan alat
Pemberian melalui slang rectal dengan wadah enema pada enema rendah dan enema tinggi.
a) Wadah enema (huknah)
b) Volume larutan hangat
ü Dewasa : 700-1000ml, dengan suhu 40,5-43ºC
ü Anak – anak
Bayi : 150-250ml
Usia bermain (toddler): 250-350ml
Usia sekolah : 300-500ml
Remaja : 500-700 ml
Cat : Suhu cairan yang digunakan untuk anak-anak adlah 37,7ºC,sedang untuk dewasa dihangatkan 40,5-43ºC
c) Slang rectal dengann ujung bulat.
Dewasa : No.22-30 G French(fr)
Anak – anak : No.12-18 fr
d) Slang menghubungkan slang rectal ke wadah (slang irrigator)
e) Klem pengatur pada slang
f) Termometer air untuk mengukur suhu larutan
g) Pelumas lautan dalam air
h) Perlak pengalas
i) Selimut mandi
j) Kertas toilet
k) Pispot
l) Baskom, waslap dan handuk, serta sabun
m) Sarung tangan sekali pakai
n) Tiang intravena
o) Cucing
p) Disinfektan
Persiapan pasien
1. Mengucapkan salam terapiutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang akan dilaksanakan
4. Membuat kontak (waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan)
5. Selama komunikansi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta tidak mengancam
6. Klien atau keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klasifikasi
7. Memperlihatkan kesabaran, punuh empati, sopan, dan perhatian serat respek selama berkomunikasi dan melakukan tindakan
8. Pasien disiapkan dlam posisi yang sesuai
Persiapan lingkungan
1. Ruangan terutup
2. Pastikan semua jendela atau pintu dakam keadaan tertutup agar privasi terjaga.
3. Pasang sekat atau sampiran
4. Gunakan selimut untuk melindungi daerah privasi pasien
Tidak ada komentar:
Posting Komentar